Tips & Trik

cara mencegah kanker serviks sejak dini secara alami

Retnamudiasih.com – Kanker serviks atau yang sering kita kenal sebagai kanker leher rahim menjadi salah satu penyakit yang menakutkan bagi wanita di seluruh dunia. Penyakit yang menyerang organ reproduksi wanita ini bahkan menjadi penyakit kanker nomor empat yang paling sering terjadi di dunia. Di Indonesia sendiri, jenis kanker ini menempati urutan ke dua sebagai pembunuh terbanyak kaum wanita setelah kanker payudara. Meski demikian ada cara mencegah kanker serviks sejak dini secara alami yang bisa kita lakukan.

cara-mencegah-kanker-serviks-sejak-dini
Source : www.pfimegalife.co.id

Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah sebuah penyakit yang terjadi akibat pembentukan sel-sel di leher rahim (bagian serviks) secara abnormal yang terus berkembang hingga tidak terkendali. Sel-sel abnormal tersebut dapat berkembang dengan sangat cepat hingga mengakibatkan tumbuhnya tumor ganas pada bagian serviks atau leher rahim wanita.

**

Sejauh ini penyakit kanker servik masih disebabkan oleh Humam Papillomavirus atau HPV. Terdapat lebih dari 100 jenis virus HPV yang dapat menyebabkan terjadinya kanker leher rahim. Namun hanya sekitar 13 jenis virus yang sebagian besar menyerang dengan cara ditularkan melalui hubungan seks yang dilakukan.


Di tahap awal perkembangannya, wanita dengan kanker leher rahim sangat sulit untuk menemukan gejala atau kondisi yang mengarah pada penyakit ini. Di mana kanker leher rahim tahap awal atau pre-kanker hampir tidak menunjukkan adanya gejala-gejala serius. Bahkan gejala baru akan diketahui setelah adanya pertumbuhan tumor di dalam leher rahim.

Beberapa gejala yang sering dialami oleh penderita kanker serviks sendiri antara lain :

  • Terjadinya pendarahan yang tidak wajar pada vagina, misalnya ketika mengalami pendarahan padahal tidak dalam masa menstruasi, waktu menstruasi yang lebih panjang, terjadinya pendarahan saat atau setelah berhubungan badan, pendarahan setelah BAB, pendarahan setelah masuk masa menopause. Hal tersebut perlu kita waspadai.
  • Keputihan yang tidak normal.
  • Siklus menstruasi yang tidak teratur.
  • Nafsu makan menurun.
  • Badan menjadi lebih cepat lelah, lemas, dan sering capek.
  • Keluarnya cairan pada vagina yang tidak normal dan disertai bau menyengat dan bercak darah.
  • Salah satu bagian kaki menjadi bengkak.
  • Adanya nyeri di bagian panggul atau di bagian punggung bawah.
  • Berat badan turun drastis padahal tidak melakukan program diet
Baca Juga  5 Aplikasi Untuk Menggabungkan Video Gratis Terbaik Untuk PC/Laptop

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk upaya pencegahan. Di mana cara mencegah kanker serviks dapat dimulai dengan perubahan gaya hidup yang sedang dijalani. Selain itu, pencegahan kanker serviks juga dapat dilakukan dengan beberapa tahap di bawah ini:

1.Mendapatkan vaksinasi HPV sejak remaja
Wanita yang terinfeksi human papillomavirus (HPV) dapat mengalami displasia serviks. Jika terinfeksi tipe virus HPV yang tergolong high-risk atau berisiko tinggi, maka kondisi ini dapat berkembang menjadi kanker serviks. Inilah pentingnya melakukan vaksin HPV sebagai langkah pencegahan. Vaksin ini tidak hanya tersedia untuk wanita yang sudah menikah saja. Justru vaksin HPV paling efektif diberikan pada remaja perempuan mulai usia 9-13 tahun atau sebelum perempuan aktif secara seksual.

2.Melakukan pemeriksaan pap smear
Pemeriksaan pap smear dilakukan secara berkala pada wanita yang telah aktif berhubungan seksual. Tujuannya sebagai tindakan deteksi dini terhadap kanker serviks. Di sini kita bisa mendapatkan pemeriksaan di laboratorium medis atau rumah sakit. Umumnya sejak usia 21 tahun wanita perlu mulai melakukan pap smear setidaknya 3 tahun sekali hingga usia 65 tahun.

3.Melaksanakan pemeriksaan lanjutan sesuai rekomendasi dokter
Nah jikas hasil tes pap smear sudah keluar, selanjutnya kita ikuti petunjuk dokter. Misalnya, apakah perlu pap smear lagi 6 bulan yang akan datang atau perlu melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti pemeriksaan kolposkopi.

Kolposkopi merupakan pemeriksaan lanjutan yang dilakukan jika ditemukan adanya ketidaknormalan pada hasil tes pap smear. Pada saat yang sama, mungkin juga dilakukan biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan dari leher rahim untuk diperiksa lebih lanjut.

4.Berhubungan seksual yang aman dan sehat
HPV sering menyebar melalui hubungan seksual yang berisiko, yaitu hubungan seks berganti-ganti pasangan atau tidak menggunakan kondom sebagai pengaman. Meski hal tersebut tidak 100% melindungi, tapi melakukan hubungan seksual yang aman dengan menggunakan kondom bisa membantu mengurangi risiko penyebaran infeksi HPV. Lebih baik lagi jika setia pada pasangan dan melakukan hubungan seksual yang sehat.

Baca Juga  7 Cara Mengatasi Kram Perut saat Haid

**

Kanker serviks yang terdeteksi sejak dini, umumnya memiliki tingkat keberhasilan pengobatan yang lebih tinggi daripada kanker yang sudah stadium 4 misalnya. Akan lebih baik jika segera periksa ke dokter apabila mengalami gejala tidak normal seperti rasa sakit saat berhubungan seksual, muncul perdarahan setelah melakukan hubungan seksual, ataupun perdarahan menstruasi yang memanjang, berlebihan, atau terjadi di antara masa menstruasi.

Yang tidak kalah penting adalah menerapkan gaya hidup sehat sehari-hari untuk mencegah kanker serviks. Lakukan olahraga teratur untuk menjaga berat badan tetap normal, berhenti merokok asap rokok dan konsumsi banyak sayur dan buah.


Tagged

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *