Napak Tilas, Wisata Alam

Jejak Kisah Sunan Kalijogo Di Luweng Sampang

Retnamudiasih.com – Prittttt…. awww, sebuah suara peluit yang cukup bikin berisik tiba-tiba terdengar memekakan telinga. Ketika saya menoleh rupanya terlihat seorang mbah-mbah dari sebuah warung berdiri sambil mengamati kami dan berkata, parkirnya di atas ya. Duhhh mbah bikin kaget saja. Ternyata saat ini di Luweng Sampang dikenakan biaya retribusi sebesar Rp.2.000,- / orang parkir Rp.2.000,-/motor untuk dapat memasukinya. Kalau dulu sih gratis.

Akhirnya kami memindahkan motor di tempat parkir alias didepan warungnya si mbah setelah dapat petisi suru parkir di atas. Selang tak berapa lama, seorang mbah-mbah yang sudah amat sangat sepuh yang menyemprit kami tadi mendadak ada di sebelah saya, duhh mbah, ko bisa tiba-tiba muncul tanpa permisi kan kaget mbah, lalu beliau berujar : ini namanya luweng sampang mbak, dulu banyak yang bertapa disini,  selain itu tempat ini juga kerap menjadi objek pesugihan banyak pejabat. Hahhhh? bertapa disungai ditepi jalan, yang bener aja mbah, memang gak berisik yaa? 😀 *dalamhati*


Sebut saja nama Sunan Kalijaga dan Sri Sultan Hamengkubuwono I sampai X pernah bertapa di tempat ini. Hal tersebut diungkapkan oleh penjaga Luweng Sampang yang bernama Mbah Legiman yang telah bertugas sejak tahun 2002.

Luweng ini merupakan salah satu titik pemberhentian Sunan Kalijaga ketika mengelilingi dunia. Selain bertapa di luweng (cerukan) yang berada tepat di bawah air terjun di tempat ini beliau juga bertemu dengan Kyai Pandanaran.

Sebagai tempat yang dianggap keramat, tak jarang ada masyarakat yang mencari pesugihan di Luweng Sampang ini. Legiman mengatakan, biasanya banyak yang meminta berkah berupa jabatan atau posisi kekuasaan ke Luweng Sampang ini.

Jejak_Kisah_Sunan_Kalijogo_Di_Luweng_Sampang_Klaten
Saya bukan salah satu orang yang lagi cari pesugihan lho disini, INGAT !! ini kebetulan lewat aj, jadinya mampir deh.

Banyak aparat-aparat dan pejabat yang meminta jabatan yang ke sini. Saya juga yang menemani, tapi tentu ada tarif khususnya. Biasanya khusus untuk pesugihan kita sediakan waktu di Jumat malam, ungkap Legiman.

Baca Juga  Jembatan Soko Pundong Bantul

Walaupun mulai digandrungi oleh wisatawan, Luweng Sampang yang mulai resmi menjadi tempat wisata tahun 2013 ini belum dikelola dengan baik. “Sebenarnya tempat ini sudah saya buka sebagai tempat wisata sejak 2002. Tahun 2013 diresmikan Pemerintah Gunungkidul. Tapi ya seadanya dan kurang serius. Harapannya ya ada perhatian serius dari pemerintah supaya tempat ini jadi lebih baik,” harapnya sambil menutup perbincangan.

jejak_kisah_sunan_kalijogo_dan_para_pesugihan_di_luweng_sampang
Sosok Mbah Legiman yang ketika mau di ambil fotonya malah nunduk malu-malu, ahh si mbah ini menolak untuk eksis 🙂

Terlepas dari benar atau tidaknya, kata-kata bapak Legiman atau si mbah tadi, tergantung bagaimana kalian menyikapinya.


Tagged

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *