Retnamudiasih.com – Andai siang itu BBM saya tidak ada ping dan sebuah chat dari mb kristin yang disertai dengan sebuah undangan Launching Jogja International Furniture & Craft Fair Indonesia 2016, barangkali saya tidak akan meliput acara yang kemarin diselenggarkan di Royal Ambarukmo Hotel Yogyakarta ini, pasalnya saya dan mb rian <teman blogger> hanya sebagai wakil dari lintas komunitas. Acara yang bertajuk seni budaya ini menyusul setelah sebelumnya jogja juga mengelar acara pameran seni budaya simulacra yang di selenggarakan di Hotel Harper.
Tertera di dalam undangan pukul 18.55 di lantai 8 hotel ambarkumo, namun pada kenyataannya selain saya datang lebih dari jam tersebut, acaranya pun juga agak ngaret. Bukan karena Pak Sri Sultan Hamengkubuwono X belum datang, tetapi begitu kami mengisi buku tamu lalu kami dijamu dengan berbagai makanan ala hotel yang beraneka macam. Namun sayangnya saya sudah kenyang, sehingga kemarin hanya mengambil beberapa potong buah dan minuman saja. Beberapa tamu undangan juga banyak yang duduk-duduk cantik menunggu acara dimulai.
Sekitar pukul 8 kurang acara dibuka oleh seorang MC yang kemudian dilanjutkan oleh berbagai sambutan para ketua Asmindo dari berbagai kota, Sri Sultan Hamengkubuwono X, dll. Yang bikin saya ketawa adalah ketika salah satu bapak dari Asmindo memberikan sambutan, beliau salah mengucapkan kota Jogjakarta dengan kata Jakarta, sontak para penonton yang saat itu yang fokus jadi tertawa, ini bapaknya mungkin mengira masi di Jakarta kali yaa 😀
Menurut Informasi & sambutan yang kemarin saya dengar. Saat ini Jogjakarta di nilai masih menjadi titik tengah poros potensi industri mebel dan kerajinan di Jawa dan Bali, dengan berbagai keunggulan seperti lokasi yang mudah dijangkau serta memiliki beragam macam produk seni. Untuk itu Forum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Jawa dan Bali untuk pertama kalinya bakal memiliki hajatan besar songsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Perhelatan yang akan mendatangkan 2.500 buyers asal lima benua tersebut bertajuk “Jogja International Furniture and Craft fair Indonesia (Jiffina) 2016”
Tidak hanya mendatangkan buyers dari 5 benua tersebut, tetapi juga diikuti oleh 160 sellers dari perusahaan kecil, menengah, dan besar. DIY mempunyai beraneka ragam produk kerajinan, mebel dan furniture yang komplit dan mampu menjawab kebutuhan pasar.
Wakil Ketua Asmindo DIY ini juga menuturkan sejumlah produk unggulan siap ditampilkan dalam pameran ini, baik jenis furniture maupun kerajinan. Kebanyakan merupakan barang fungsional seperti lemari, meja dan kursi, kabinet, lampu, patung, gerabah, hingga home interior.
Menariknya di acara launching kemarin selain dihadiri oleh para ketua asmindo, jiffina, turut hadir juga bapaka Sri Sultan Hamengkubuwono,selain memberikan sambutan beliau juga yang telah membuka acara launching Jogja International Furniture & Craft Fair Indonesia 2016.
Endro Wardoyo selaku ketua Organizing Commitee Jiffina 2016, mengungkapkan alasan DIY dipilih sebagai tuan rumah adalah DIY memiliki kekuatan untuk menggaet buyer luar negeri secara besar. Selain itu harapannya, agar potensi nilai transaksinya cenderung bisa lebih besar dan bisa berlangsung dalam beberapa kali pengiriman barang.
Jangan lewatkan acara di Jogja Expo Center pada 13 hingga 16 Maret 2016.