Review Produk

Mengenali Beberapa Jenis Alergi Pada Anak & Solusinya

Retnamudiasih.comMengenali Beberapa Jenis Alergi Pada Anak & Solusinya. Mengenali Beberapa Jenis Alergi Pada Anak & Solusinya. Jika anak Ibu sering mengalami gatal-gatal, kulit merah menebal, eksim, biduran, mengi suara, bibir bengkak? Hati-hati, bisa jadi semua itu pertanda gejala penyakit alergi. Jangan anggap enteng penyakit ini, karena jika dibiarkan bisa berakibat fatal. Ibu bisa mengenali berbagai jenis Alergi pada Anak di situs https://www.generasimaju.co.id/alergianak/kenali

Si Kecil bisa saja mengalami alergi terhadap susu sapi, telur, ikan, kacang-kacangan, kedelai, gandum, obat, serangga, dan lain-lainnya. Hal tersebut dapat menimbulkan beberapa gejala seperti sering bersin; hidung meler/tersumbat; mata merah, gatal, dan berair; batuk; serta timbulnya ruam berwarna merah dan gatal.

alergi-anak
Sumber Gambar : Halodoc

Berbagai macam alergi pada Anak bisa saja dialami oleh buah hati dirumah, lho. Oleh karena itu, penting bagi Ibu mengetahui bagaimana cara deteksi dini alergi pada anak, pasalnya alergi dapat mengganggu aktivitas Si Kecil yang bisa mengurangi keceriaannya. Berikut beberapa jenis alergi pada anak yang sering ditemui:

Alergi Pada Kulit

Kulit merupakan organ tubuh terbesar sekaligus bagian dari sistem imunitas yang dapat bereaksi pada alergen. Gejala alergi kulit bisa berupa urtikaria (biduran), yaitu kondisi ketika kulit tampak memerah dengan jangkauan yang beragam, mulai dari titik kecil hingga jauh lebih besar.Gejala alergi kulit pada anak bisa tampak seperti eksim yaitu bagian kulit tampak kering, merah, bersisik dan gatal.


Alergi Pada Makanan

Gejala gangguan usus seperti keluhan kram perut atau diare yang berulang, kemungkinan merupakan pertanda alergi. Selain itu, alergi ini dapat diikuti dengan sakit kepala, lelah yang berlebihan, serta gelisah dan gangguan mood.

Beberapa jenis makanan yang umum dapat menyebabkan alergi antara lain susu, telur, kacang-kacangan, kedelai, gandum, ikan, kerang, dan beragam jenis jeruk. Waspadai penyebab alergi yang terkandung dalam makanan tanpa disadari. Seperti kacang dalam sereal dan kedelai pada makan olahan atau makanan beku.

Baca Juga  Syarat Turun Kelas Bpjs Kesehatan Secara Online, Cek disini Caranya!

Alergi Pada Hidung

Biasanya Dokter akan mendiagnosa anak alergi hidung setelah menginjak usia di atas empat tahun. Sebab, dibutuhkan waktu beberapa tahun sebelum seorang anak benar-benar mengalami alergi. Namun, seringkali anak usia 2-3 tahun tampak mengalami alergi pernapasan tersebut. Hal umum yang sering terjadi pada alergi pernapasan antara lain hidung gatal dan berair, hidung tersumbat, sering bersin, batuk berulang, mata merah dan berair, lingkaran gelap di bawah mata, bernapas melalui hidung saat tidur, dan kelelahan karena kurang tidur. Umumnya, gejala-gejala tersebut berlangsung lebih dari beberapa minggu.

Alergi Pada Binatang Peliharaan

Siapa nih yang dirumah anaknya suka bermain dengan binatang? Sebagian besar teman saya memiliki hewan peliharaan dirumah seperti : anjing, kucing. Ternyata sebagian anak mengalami alergi pada binatang peliharaan di rumah. Meski sebenarnya, pemicu alergi umumnya disebabkan oleh sel kulit mati, air liur, urine, dan bulu dari binatang tersebut.

Alergi Pada Debu

Alergi debu merupakan salah satu penyebab alergi yang paling umum terjadi. Debu dapat dijumpai di sekitar rumah, mainan dan perlengkapan anak. Jika anak memiliki alergi pada debu, ada baiknya kita bersihkan rumah secara rutin agar tidak ada debu yang menumpuk dan jika perlu, pakaikan masker pada anak saat keluar rumah.

Alergi Pada Dingin

Beberapa gejala alergi dingin antara lain kulit menjadi merah, bengkak dan gatal. Pakaikan baju yang hangat pada anak saat berada di suhu dingin dan berikan minuman hangat untuk membuatnya merasa lebih baik.

Alergi Pada Zat Kimia

Beberapa anak mengalami alergi zat kimia yang terkandung dalam deterjen atau pewangi baju. Biasanya hal tersebut dapat menimbulkan ruam atau gatal pada seluruh tubuh. Gunakan deterjen atau zat pewangi yang berbahan aman dan tidak menimbulkan alergi. Selain deterjen, beberapa zat kimia seperti pestisida dan cairan pel juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada anak.

Baca Juga  Mengenal Airy Syariah, Hotel Berkonsep Islami yang Ramah di Kantong

Jika orang tua tidak mengetahui jenis alergi yang dialami anak, maka dianjurkan untuk mengonsultasikan dengan dokter. Untuk memastikan, dapat dilakukan tes kulit atau tes darah untuk mengetahui tingkat antibodi igE dalam darah.

* * *

Tidak semua reaksi alergi membutuhkan perawatan khusus. Misalnya, ruam ringan yang hilang dalam beberapa jam dan tidak menimbulkan masalah pada bayi. Meski begitu, jika reaksi alergi tersebut menimbulkan ketidaknyamanan, perawatan khusus mungkin dibutuhkan. Konsulatasikan pada dokter untuk menentukan penanganan yang paling tepat. Untuk meminimalkan risiko alergi, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan orangtua:

  • Bersihkan pakaian bayi dengan deterjen hipoalergenik.
  • Bersihkn kasur bayi dengan air panas setiap minggunya untuk meminimalisasi kemungkinan adanya kutu pada kasur.
  • Menggunakan lotion, sampo, dan sabun bebas pewangi.
  • Perkenalkan makanan pada anak/bayi Ibu secara bertahap.
  • Lakukan vacuum secara teratur pada karpet, kasur, serta benda-benda dirumah agar tidak banyak debu.
  • Jika kulit bayi menunjukkan reaksi alergi setelah minum ASI, maka ada baiknya jika ibu menghindari makanan mengandung susu karena bahan makanan ini paling sering jadi penyebab alergi pada bayi usia kurang dari setahun.

Setelah mengidentifikasi faktor kemungkinan alergi, sebaiknya ibu menghindari makanan-makanan tersebut ketika bayi masih dalam masa menyusui. Meski begitu, untuk lebih aman dan meyakinkan konsultasikan lah dengan dokter untuk menyusun pola makan yang tepat.


Tagged ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *