Resto, Wisata Alam

[Part.2] Desa Wisata Jelok Gunung Kidul : Kulineran di Kandang Sapi.

Retnamudiasih.com – Hayoo ngaku, siapa yang gak suka kulineran? kalau saya sih kalau diajak kulineran kagak nolak, kecuali pas kenyang..hahhaa..Nah kalau kulinerannya di resto, lesehan,atau tempat-tempat bergengsi udah sering kan ya? kalau dikandang sapi? ada yang udah pernah blom? kalau belum yuk, saya ajakin berpetualangan kuliner di desa wisata Jelok Gunung kidul.

Pesona alam Gunung kidul memang tak diragukan lagi. Gunung Kidul kini makin ramai dengan menawarkan pesona wisata dari keindahan pantai, laut, gunung yang dilengkapi dengan makanan khasnya.

Kulineran alias makanan khas tempat wisata ternyata juga punya kekuatan tersendiri untuk menarik wisatawan untuk berkunjung kembali. Bicara tentang makanan khas, Desa Wisata Jelok melebarkan sayapnya lewat daya tarik kuliner khas Gunung Kidul.


Desa Wisata Jelok (Dewi Elok). Terletak di Dusun Jelok, Desa Beji, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul. Desa Wisata Jelok dibuka pada bulan November 2013, kurang lebih baru 2,5 tahun Desa Wisata ini dibuka.

Meskipun bisa dibilang baru, Desa Wisata ini sudah banyak sekali menerima penghargaan dari berbagi kegiatan. Penghargaan Desa Wisata yang mengusung semangat pluralitas, kebersamaan, gotong royong, dengan menjunjung tinggi kearifan lokal ini terpampang jelas di salah satu sudut Kampung Jelok Resto.

img_6232_e_upl
Sumber foto spotunik

Berada di pinggir Sungai Oyo, tempat ini cocok sekali bagi penyuka kuliner, penggemar wisata edukasi di alam terbuka, dan outbound. Pemandangan sekitar yang masih berupa hamparan sawah-sawah membuat pengunjung merasakan ketenangan dari bisingnya ibukota. Anda bahkan bisa mendengarkan suara kodok mengorek, jangkrik mengerik di sawah. Nuansa menikmati hidangan hasil bumi bak petani membuka bekal diatas gubuk dapat anda nikmati di Kampung Jelok Resto.

Untuk mengantisipasi tidak dapat tempat, kami booking dulu sekitar pukul 15.00. Di Kampung Jelok Resto anda dapat memilih menu-menu khas seperti Gudeg Sinuhun dengan bahan utama jantung pisang, Sayur Lombok Ijo, Brongkos atau gulai tahu yang dicampur dengan buah melinjo dan terkadang ditambah telur, Trancam, Wedang Uwuh dan sebagainya.

Baca Juga  Harga Menu Makanan di Projomino Resto & Outbond

Menu yang disediakan ada yang bisa dipesan secara terpisah ada juga menu dalam bentuk paketan. Untuk buka puasa kemarin saya memesan menu terpisah yaitu Brongkos, Sayur Lombok Ijo, Sayur Lodeh, Sayur Asem, Ayam Bakar dan Goreng, Nila Bakar, Teh Gula Batu, Wedang Uwuh, dan Lemon Tea.

kulineran_di_kandang_sapi_desa_wisata_jelok1
Sumber foto spotunik

Penyajian makanannya menggunakan perkakas yang dibuat dari bahan bambu yang dibuat menyerupai piring, nampan, dan tempat sayur. Untuk rasa saya acungi jempol, karena pesona Gunung Kidul benar terasa di lidah *hehe. Menu andalan di Kampung Jelok Resto adalah gudeg sinuhun dan trancam, tapi bagi saya sendiri nila bakarnya juga enak dicocol dengan sambal bawang dan lalapan. Brongkosnya dan sayur lombok ijo-nya juga pas dilidah. Dan ngomong-ngomong masalah harga menurut saya cukup murah, rata-rata per orang 25.000-50.000 tergantung jenis makanan. Nah, anda penasaran melihat menu dan harga silahkan lihat di Daftar Menu dan Harga Kampung Jelok Resto

kulineran_di_kandang_sapi_desa_wisata_jelok2
Sumber foto spotunik

Pintu Kampung Jelok Resto ini dibuat rendah, sesuai filosofi orang jawa agar menghormati rumah orang lain. Setelah melewati pintu kami disambut dengan suara-suara gamelan jawa yang merdu, namun pemainnya hanya 1 orang ya. Tempat ini dihias dengan sepeda-sepeda klasik (sepeda onta) dan caping (topi) yang sering dipakai disawah. Jika anda tertarik, silahkan mencoba memukul gamelan-gamelan tersebut. Disamping kanan dan kiri tempat makan ada jalan setapak yang sengaja ditanami dengan berbagai tanaman, padi dan rerumputan.

kulineran_di_kandang_sapi_desa_wisata_jelok3
Sumber foto spotunik

Tempat makan di Kampung Resto ini dibagi menjadi beberapa rumah-rumahan yang disebut Kandang, memang bentuknya seperti kandang. Ada kandang yang berukuran kecil dan jumbo. Besar kecilnya tergantung jumlah orang yang menggunakan. Karena datang bersama keluarga besar, saya mendapat kandang jumbo.

Baca Juga  [Part.1] Desa Wisata Jelok Gunung Kidul : Atmosfer Pedesaan yang Asri.
kulineran_di_kandang_sapi_desa_wisata_jelok5
Sumber foto spotunik

Di setiap kandang ada meja dan kursi panjang, ya makannya diatas meja dan kursi bukan lesehan. Meskipun makannya tidak lesehan, tidak mengurangi kenikmatan sajian khas Gunung Kidul kok :). Menyantap makanan di dalam kandang memang punya sensasi tersendiri, tapi bukan berarti tanpa cela.

Kampung Jelok Resto juga dilengkapi dengan fasilitas bermain anak. Di tempat ini anak-anak bisa bermain terowongan, perosotan. Fasilitas lainnya adalah toilet dan mushola. Jadi tidak usah bingung mau menjalankan ibadah solat dimana nantinya.

kulineran_di_kandang_sapi_desa_wisata_jelok4
Sumber foto spotunik

Untuk tempat parkir mobil dan motor memang terpisah, jika tempat parkir mobil letaknya sebelum jembatan, parkir motor terletak di dekat resto dan bisa melewati jembatan gantung. Kalau menurut saya, untuk parkir mobil masih terlihat sederhana dan hanya menampung sekitar 15-20an mobil saja. Biaya parkir mobil dipungut Rp 5.000,- sedangkan motor Rp 2.000,-


2 thoughts on “[Part.2] Desa Wisata Jelok Gunung Kidul : Kulineran di Kandang Sapi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *