Uncategorized

Sosok Dan Fakta Menarik Marwah Daud Ibrahim

Retnamudiasih.com – Marwah Daud Ibrahim, Ph.D. (lahir di Soppeng, Sulawesi Selatan, 8 November 1956; umur 59 tahun) adalah politikus berkebangsaan Indonesia.

Marwah Daud mengawali hidupnya di pedalaman Soppeng, sebuah kecamatan di wilayah Sulawesi Selatan, sekitar 200 kilometer Utara kota Makasar. Begitu terpencilnya, maka ia terbiasa belajar dengan nyala lampu teplok. Bahkan mengangkat batu dan pasir sebelum berangkat sekolah, dan ikut ke sawah untuk bercocok tanam.


Kecerdasannya dikenal sejak sekolah dasar. Ia tak sampai kelas enam, karena begitu menginjak kelas lima ia ikut ujian akhir, dan lulus sebagai juara. Marwah muda kemudian melanjutkan ke SMP Negeri Pacongkang, dan lulus 1970. Selanjutnya ia menginjakkan kakinya ke SPG Negeri Soppeng, Namun di kelas dua dia pindah ke SPG Negeri I Ujung Pandang, lulus tahun 1973.

Era inilah ia mulai menapakkan kakinya ke jenjang yang lebih jauh, entah disadari atau tidak. Pada tahun 1974 untuk pertamakalinya dia berkunjung ke Jakarta dan masuk Istana Negara atas undangan Kepala Negara. Ia terpilih sebagai pelajar teladan se Sulawesi Selatan.

Ia banting setir, tidak lagi tergiur mengikuti ayahnya yang menjadi guru. Ia melanjutkan ke Fakultas Ilmu Sosial Politik Jurusan Komunikasi Universitas Hasanudin yang diselesaikan tahun 1981. Selanjutnya, ia kembali terpilih sebagai mahasiswa teladan se Sulawesi dan mengantarnya ke forum nasional di Jakarta, bertemu kepala negara bersama para teladan se Indonesia. Saat itu juga dia sudah mulai terkenal sebagai seorang aktivisis di kampusnya.

Prestasinya belum berhenti. Berbekal beasiswa, ia terbang ke Amerika untuk meraih master di American University, Washington DC, Amerika Serikat, jurusan Komunikasi Internasional, tahun 1982. Namun, sebelumnya ia menikah dulu dengan Ibrahim Tadju, rekan sesama aktivis semasa kuliah di Ujung Pandang.

Baca Juga  Homestay : Penginapan Omah Jawi Kaliurang

Tampaknya ia memang berjodoh dengan Amerika, begitu meraih gelar Master, ia bekerja di BPPT. B.J. Habibie, ketua BPPT saat itu, memberinya beasiswa ke Amerika lagi. Di universitas yang sama, ia mengambil Komunikasi Internasional bidang satelit, dan meraih gelar doktor tahun 1989 sebagai lulusan terbaik (distinction).

Sekembalinya dari Amerika Serikat, ia bergabung dengan organisasi ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), dengan menjabat sebagai Sekretaris Umum. Selain itu, ia aktif di Partai Golkar, partai yang membawanya ke gedung parlemen. Gaya komunikasi politiknya mulai menarik banyak pihak ketika Sidang Umum MPR 1998 saat muncul rumor akan meraih kursi di Kabinet Pembangunan IV.

Fakta Menarik Marwah Daud Ibrahim :

  • Bergelar PhD
    Tampaknya ia memang berjodoh dengan Amerika, begitu meraih gelar Master, ia bekerja di BPPT. B.J. Habibie, ketua BPPT saat itu, memberinya beasiswa ke Amerika lagi. Di universitas yang sama, ia mengambil Komunikasi Internasional bidang satelit, dan meraih gelar doktor tahun 1989 sebagai lulusan terbaik (distinction). Dia bergelar PhD (philosophiae doctor).
  • Sekretaris ICMI
    Sekembalinya dari Amerika Serikat, ia bergabung dengan organisasi ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), dengan menjabat sebagai Sekretaris Umum.
  • Golkar ke Gerindra
    Puncak karir di Golkar ketika ia dipercaya menjadi Ketua DPP Golkar Pusat pada 1999. Namun sejak April 2015 menjadi politikus Partai Gerindra.
  • Dari menjadi seorang guru hingga ke politisi
    Ia banting setir, tidak lagi tergiur mengikuti ayahnya yang menjadi guru. Ia melanjutkan ke Fakultas Ilmu Sosial Politik Jurusan Komunikasi Universitas Hasanudin yang diselesaikan tahun 1981. Selanjutnya, ia kembali terpilih sebagai mahasiswa teladan se Sulawesi dan mengantarnya ke forum nasional di Jakarta, bertemu kepala negara bersama para teladan se Indonesia. Saat itu juga dia sudah mulai terkenal sebagai seorang aktivisis di kampusnya.
  • Beasiswa ke Amerika
    Prestasinya belum berhenti. Berbekal beasiswa, ia terbang ke Amerika untuk meraih master di American University, Washington DC, Amerika Serikat, jurusan Komunikasi Internasional, tahun 1982. Namun, sebelumnya ia menikah dulu dengan Ibrahim Tadju, rekan sesama aktivis semasa kuliah di Ujung Pandang.
  • Peneliti Bank Dunia
    Di Amerika ia pun mengisi waktunya dengan bekerja sebagai asisten peneliti Unesco, dan Bank Dunia.
  • Tiga Periode di DPR RI
    Perempuan kelahiran Soppeng, Sulawesi Selatan, 8 November 1956 ini pernah mengemban tugas sebagai anggota DPR RI selama tiga periode dari partai Golkar. Gaya komunikasi politiknya yang menarik, menjadikannya sebagai salah satu representasi perempuan politikus Sulawesi Selatan paling menonjol di gedung parlemen.
Baca Juga  Oleh-oleh Jogja DAGADU, Hadir Dengan Matabaru Lebih Seru

Sumber : wikipedia


Tagged

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *