Retnamudiasih.com – Halo apa kabar wiken? akan dibawa kemana kita hari ini? sebenarnya wiken kali ini kami tidak ada planing kemana-mana, karena kebetulan ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan, fyuhhh. Eh tapi, semalam kakak Whatzup katanya sih mau ngantar anak-anaknya ke kontrakan, itu tandanya kontrakan bakalan rame sabtu ini (4/2/2017).
Akhirnya pagi itu saya tidak kemana-mana menunggu para bayi datang, namun karena perjalanan dari rumah menuju ke kontrakan cukup jauh, akhirnya saya pergi ke pasar piyungan dulu belanja sambil menunggu kabar dari mereka. Hingga belanja kelar mereka belum datang, baiklah, bersih-bersih rumah. Tepat setelah bersih tab berbunyi, dan akhirnya nonggol juga mobil mereka.
Dari dalam mobil para bayi udah senyum bahagia, pasalnya udah 2 purnama kami tidak bertemu, sebelum akhirnya kami memutuskan pindah ke desa Piyungan ini. Oke, saya menyambut mereka dulu yaaa 😀
****
Siangan, sekitar pukul 11-an ceritanya nih para bayi kangen jalan-jalan am buliknya, trus akhirnya mereka sekongkol ngajakin jalan-jalan gitu. Aduuhh, kemana ya? kalian pengen kemana? kids fun bulik, duuhhdek, lagi PMS, mules2 suru ke kids fun, mana disana ini cuma wahana anak-anak pulak, ogahhh ahh.
Gimana kalau kita jalan-jalan ke arah utara aj ya, oke. Yuk cusss. Gatau padahal mo kemana, akhirnya setelah muter-muter sampailah kita di Candi Abang, kayaknya ini yang paling deket sama kontrakan, yaudah kesini lagi gapapa, dulu udah pernah sih, tapi sama temen.
***
Masuk ke Candi Abang ini GRATISS, cuma bayar parkir doang 2 ribu. Trus kita bebas mo ngapain aj disana, asal jangan berbuat mesum atau merusak alam. Kemarin pas kami kesana, jalanan masih sama berbatu, becek, dan panjangggg.

Tempat ini saya rasa gak cocok bagi turis yg pengin segalanya “nyaman” karena menuju tempat ini pun gak sembarangan kendaraan bisa lewat, meski jalanya gak sempit tapi medannya sungguh-sungguh ekstrim jadi jangan coba-coba pakai mobil sedan ato ceper kesini, kalau motor kurasa yg bisa lewat sini cuma bebek n motor laki, kalau skuter matic kayaknya bisa lewat tapi gak jamin bagian bawah bakalan ancur kepentok batu-batuan berukuran besar.

Setelah melewati jalan yang cukup panjang dan becek, akhirnya kami melihat bukit, kebetulan para bayi antusias banget, yuk bulik naik. Ehh setelah bersusah payah menaklukan medan berat ternyata cuma ada bukit kecil. Hahahhaha..ember, dulu kan udah pernah kesini, dan memang gak ada candinya.

Seputar Candi Abang :
Ukuran alas Candi Abang adalah 36 x 34 meter, dan tingginya belum bisa diperkirakan. Candi ini berbentuk seperti piramida, dengan sumur di tengahnya. Di candi ini, terdapat tangga,masuk dan dibuat dari batu putih alias gamping.
Di lokasi candi tersebut ditemukan yoni, sebagai penanda bahwa candi tersebut Candi Abang 6merupakan peninggalan agama Hindu. Yoni yang ada di candi tersebut berbentuk heksagon atau segi delapan dengan setiap sisinya berukuran 15 cm. Oh ya, di kawasan Candi Abang, tepatnya sisi Selatan candi ada batu yang menyerupai kodok. Oleh masyarakat setempat dinamai Batu Kodok, meski tanpa ada penjelasan lengkap terkait keberadaan batu tersebut.
Di puncak candi, ada sumur yang diberi nama sumur Bandung. Saat berada di lokas ini, begitu memandang ke bawah dari puncak bukit, bisa disaksikan hamparan sawah dan tanah lapangan yang dimanfaatkan untuk aneka kegiatan para muda dan murid sekolah.

Pemandangan diatas puncak kecil ini sungguh menakjubkan menikmati pemandangan nun jauh dibawah sana, ya meskipun gak bisa dibandingin dengan pemandangan diatas gunung ato perbukitan gunung kidul yg jauh lebih tinggi tapi pemandangan di atas candi abang ini sungguh indah.

Meskipun sebenarnya lagi panas-panasnya tapi entah kenapa gak terasa panasnya ketika menikmati pemandangan diatas bukit ini.

****
Setelah puas diatas bukit candi abang, kami turun dan mencoba mengambil beberapa foto, dan memang ketika dilihat hasil jepretannya, kayak ada merah-merahnya dikit dari bukit tersebut, entah pantulan cahaya, atau pengaruh tanahnya yang merah. Yang jelas inilah Candi Abang.


Whatever lah suatu saat pasti terjawab juga misteri yg menyelimuti Candi Abang ini. Yang penting bisa wisata alam gratis sekaligus beroff road ria hehehe…
Lokasi Candi Abang:
Lokasi Candi Abang berada di Dusun Sentonorejo, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman Yogyakarta. Untuk mencapai candi tersebut, bisa mencari Jalan Jogja-Solo, tepatnya di Prambanan. Begitu Sampai di Terminal Prambanan, cari Jalan Raya Jogja-Candi Abang 1Piyungan Km 8. Di situ, ada papan penunjuk kearah kanan (barat) bertuliskan Candi Abang dan Gua Sentana.
Candi Abang berada di puncak bukit di pinggir jalan desa, 1,5 kilometer sebelah Barat Jalan Raya Jogja-Piyungan. Akses ke lokasi bagus dan bisa ditempuh kendaraan roda empat. Hanya saja, begitu menuju puncak bukit, agak rusak dan hanya bisa ditempuh jalan kaki atau sepeda motor.
Wisatawan bisa menggunakan kendaraan umum. Yaitu, cari bus yang melewati Jalan Raya Jogja-Piyungan (Bis Pemuda No A), dan turun di Simpang tiga Jalan Jogja-Piyungan Km 8. Dari situ, dilanjutkan dengan jalan kaki, sekitar 1,5 kilometer.
Mitos Tentang Candi Abang :
Masyarakat setempat masih ada yang mempercayai, Candi Abang dijaga seorang tokoh yang dituakan dan dihormati. Ia bernama Kyai Jagal, yang memiliki badan besar dan berambut panjang.
Kyai Jagal merupakan pelindung dari segala kerusakan. Pada zaman Jepang, penduduk sering berlindung di candi tersebut, karena ada kepercayaan. Kyai Jagal akan melindungi mereka. Kepercayaan akan Kyai Jagal sangat besar. Sehingga, ada kisah tentang sebongkah emas sebesar anak kerbau yang dipercaya ada di dalam tubuh Candi Abang, tetap tinggal cerita dan tidak ada seorang pun berani membuktikannya.
****
Terlepas dari mitos tersebut, mari kita jaga selalu alam yang begitu indah ini, sebagai salah satu situs cagar budaya alam.